MAKHLUK
HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
KP 1
EKOSISTEM
1. EkosistemDarat
I.
Tujuan
Membandingkan
komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.
II.
AlatdanBahan
1)
Alat Tulis
2)
Kaca pembesar
3)
Barometer
4)
Lingkungan
sekitar
III.
Cara
Kerja
1)
Menentukan
Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2)
Mengamati
komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan jenis/warna tanah
3)
Mencatat data
pada tabel dalam lembar kerja
4)
Mengamati
komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
5)
Mencatat jenis tumbuhan
sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
6)
Mencatat hewan
yang ada, baik yang tetap maupun yang singgah, termasuk hewan-hewan yang
berukuran kecil
7)
Mencatat data
pada lembar kerja
8)
Membuat kesimpulan
umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.
IV.
DasarTeori
Semua organism yang hidup di alam harus
berinteraksi baik dengan lingkungannya (alam). Organisme hidup dalam sebuah
system yang ditopang oleh berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling
berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung. Ekosistem merupakan
hubungan timbale balik antara komponen biotic dengan komponen abiotik.
Komponen biotic terdiri
dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut. Sedangkan komponen abiotik
meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi menjadi 2 yaitu ekosistem
alami dan buatan.
V.
HasilPengamatan
Tabel.Komponen
abiotik ekosistem darat alami
No.
|
Komponanabiotik
|
Kondisi/keadaan
|
1
|
Suhu
|
20ºC
|
2
|
Cahaya
|
Cukup
|
3
|
Angin
|
Semilir
|
4
|
Tanah
|
Subur
|
5
|
Air
|
SangatCukup
|
Tabel.
Komponen Biotik ekosistem alami
No.
|
Jenis Tumbuhan
|
Jenis Hewan
|
Pengurai
|
1
|
Rumput Teki
|
Ular
|
Rayap
|
2
|
Pohon Pinus
|
BurungElang
|
Cacing
|
3
|
Rumut Ilalang
|
Belalang
|
Bakteri
|
4
|
Pegagan
|
Katak
|
Jamur
|
5
|
Pohon Beringin
|
Ulat
|
|
Tabel
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan
No.
|
Komponen abiotik
|
Kondisi/Keadaan
|
1
|
Angin
|
Semilir
|
2
|
Tanah
|
Kering
|
3
|
Air
|
Mengalir sedikit
|
4
|
Cahaya
|
Sangat Cukup
|
5
|
Suhu
|
27ºC
|
Komponen
Biotik Ekosistem Darat Buatan
No.
|
Jenis Tumbuhan
|
Jenis Hewan
|
Pengurai
|
1
|
Padi
|
Ayam Kampung
|
|
2
|
RumputPegagan
|
Burung
|
Bakteri
|
3
|
Gulma
|
Ulat
|
Jamur
|
4
|
RumputTeki
|
Katak
|
|
5
|
Pohonpisang
|
Tikus
|
|
VI.
Pembahasan
Hubungan
timbale balik antara komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi pada
alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali
tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak
dikendalikan oleh manusia.
![]() |
GambarContohEkosistemAlami
Hubungan timbale balik anatar komponen
biotic dan komponen abiotik yang terjadi di sawah merupakan ekosistem buatan. .Dimana
disitu terdapat unsure campur tangan manusia diantaranya adalah dalam menentukan
jenis komponen biotic dan jumlah populasi komponen biotiknya.
![]() |
Gambar Contoh Ekosistem
Buatan
VII.
Kesimpulan
Ekosistem
darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah dan
udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak dikendalikan
jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami lebih lengkap
dibandingkan ekosistem darat buatan.
VIII.
JawabanPertanyaan
Komponen
biotic pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan ekosistem darat
buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis makhluk hidupnya
tidak dikendalikan oleh manusia.
2.
Ekosistem Perairan
I.
Tujuan
Mengamati komponen-komponen yang terdapat dalam ekosistem
perairan
II.
Alat dan Bahan
1)
Alat tulis
2)
Kaca Pembesar
3)
Barometer
4)
Termometer
III.
Cara Kerja
1)
Menentukan satu ekosistem buatan
2)
Mengamati komponen abiotiknya
3)
Mengamati komponen biotiknya
4)
Membuat kesimpulan secara singkat
IV.
DasarTeori
Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen
abiotik dengan komponen biotik. Ekosistem dibagi menjadi 2 :
·
Ekosistem Darat,
yaitu hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan komponen biotik
yang terjadi di lingkungandarat. Contoh : Sawah, Hutan Dan Taman
·
Ekosistem Perairan,
yaitu hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan komponen biotik
yang terjadi di perairan. Contoh :Kolam, Laut, Danau, dan lain-lain.
Kedua Ekosistem tersebut
ada yang alami dan buatan.
V.
HasilPengamatan
Tabel. Komponen abiotik ekosistem perairan
No.
|
Komponen
abiotik
|
Kondisi/Keadaan
|
1
|
Air
|
Jernih,
mengalir
|
2
|
Udara
|
Cukup
|
3
|
Cahaya
|
Sangat Cukup
|
Tabel Komponen Biotik Ekosistem pengairan
No.
|
Jenis Tumbuhan
|
Jenis Hewan
|
Pengurai
|
1
|
Lumut
|
Ikan Lele
|
Bakteri
|
2
|
|
Ikan Mas
|
Mikrobia lainya
|
3
|
|
Ikan Nila
|
|
4
|
|
Katak
|
|
VI.
Pembahasan
Pada
pengamatan diatas adalah pengamatan Ekosistem perairan Buatan, yaitu kolam ikan.
Maka komponen penyusunya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Ekosistem Perairan
Alami yang ada di laut.Komponen biotic pada ekosistem perairan dilaut jauh lebih
kompleks, ada berbagai jenis macam ikan dan species lainya.
Ekosistem
perairan buatan umumnya hanya hewan-hewan air yang dibudidayakan oleh pemiliknya
untuk suatu alasan tertentu. Yang biasanya untuk pemenuhan kebutuhan atau hanya
sekedar hobi. Dibawah ini contoh ekosistem perairan buatan :

Gambar 2.3 Ekosistem perairan buatan
VII.
Kesimpulan
Ekosistem
perairan buatan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya. Jika ekosistem darat
komponen abiotik yang paling utama adalah tanah, maka ekosistem perairan komponen
abiotik yang paling utama adalah Air.
VIII.
JawabanPertanyaan
Perbedaan antara ekosistem
darat dengan ekosistem perairan :
v Komponen
abiotik utama ekosistem darat adalah tanah, sedangkan komponen abiotik yang
utama pada ekosistem perairan adalah Air.
v Penyusun
komponen biotic pada ekosistem darat adalah Makhluk hidup yang hanya bisa bertahan
hidup di daratan, sedangkan penyusun komponen biotic paada ekosistem perairan merupakan
Makhluk hidup yang hidupnya di air dan ada pula makhluk hidup yang dapat hidup
di darat dan di air, yaitu hewan amfibi.
3.
Rantai Makanan, Jaring-jaring
Makanan dan Piramida Ekologi
I.
Tujuan
Menentukan
rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam ekosistem
darat dan ekosistem perairan.
II.
Atal dan Bahan
1)
Alat tulis
2)
Lingkungan sekitar
III.
Cara Kerja
Ekosistem darat:
1)
Memperhatikan data pada tabel 2.2 dan 2.4. kemudian
membuat bagan rantai makanan
2)
Menentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen
3)
Membuat bagan
rantai makanan
4)
Membuat jaring-jaring makanan
5)
Mengelompokkan Komponen biotiknya menurut tingkat
trofiknya
6)
Membuat bagan piramida ekologi
Ekosistem perairan :
1)
Membuat bagan rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasarka tabel.2.6
2)
Mengelompokkan komponen biotik ke dalam tingkat trofik
3)
Membuat bagan piramida ekologi
4)
Membuat kesimpulan mengenai rantai makanan
IV.
DasarTeori
Rantai makanan berasal dari organism autrotofik,
yaitu berupa tumbuh-tumbuhan. Organisme yang memakan tumbuhan disebut Herbivora
(konsumen sekunder), yang memekan herbivors disebut karnivora (konsumen sekunder)
dan yang memakan konsumen sekunder adalah konsumen tersier.
Tingkatan organism dalam rantai makanan disebut
tingkat trofik. Tingkat trofik pertama yaitu produsen (tumbuhan). Kumpulan dari
beberapa rantai makanan disebut dengan jaring-jaring makanan. Dengan kata lain rantai
makanan yang saling menjalin dengan kompleks.
V.
Hasil
Pengamatan
1)
Ekosistem Darat
Rantai
makanan 1 :



Rantai Makanan 2 :



Rantai Makanan 3 :




Bagan Jaring-jaring Makanan
TabelTingkat trofik komponen biotik pda ekosistem darat
No.
|
Tingkat Trofik
|
Pengurai
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Padi
|
|
|
|
Bakteri
|
2
|
Daun
|
|
|
|
Mikrobia
|
3
|
|
Belalang
|
|
|
|
4
|
|
Ulat
|
|
|
|
5
|
|
Tikus
|
|
|
|
6
|
|
|
Ayam
|
|
|
7
|
|
|
Katak
|
|
|
8
|
|
|
|
Burung
|
|
9
|
|
|
|
Ular
|
|

BaganPiramidaEkologipadaEkosistemDarat
2)
EkosistemPerairan
Rantaimakanan1
:


Rantaimakanan2
:


Rantaimakanan3
:


![]() |
|||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
Bagan Jaring-jaring Makanan
pada Ekosistem Perairan
Tabel Tingkat Trofik
biotic pada Ekosistem Perairan
\No.
|
Tingkat Trofik
|
Pengurai
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Lumut
|
|
|
|
Bakteri
|
2
|
|
Ikan
Mas
|
|
|
|
3
|
|
Ikan
Lele
|
|
|
|
4
|
|
Ikan
Nila
|
|
|
|
5
|
|
|
|
Manusia
|
|

Piramida ekosistem
perairan
![]() |
|||
![]() |
VI.
Pembahasan
Dalam Ekosistem ada rantai makanan yaitu
hubungan makan dan dimakan antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Sebuah
Ekosistem akan seimbang dan terjaga kelestariannya apabila jumlah produsen lebih
banyak dibandingkan dengan Konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 1 harus lebih banyak
dibandingkan dengan konsumen tingkat 2 dan seterusnya. Struktur trofik tertinggi
dari pengamatan di atas adalah Ular dan Burung Elang pada Ekosistem darat. dan
manusia pada ekosistem perairan.
VII.
Kesimpulan
Rantai makanan, jaring-jaring makanan
,dan piramida makanan merupakan satu kesatuan berturut-turut yang tidak dapat
di pisahkan. Dimana Rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring makanan.
Terbentuknya piramida ekologi karena adanya jaring- jarring makanan.
VIII.
JawabanPertanyaan
a)
Komponen yang
sama yang terdapat dalam ekosistem darat dan perairan adalah komponen abiotik,
yaitu air, tanah dan udara. Hanya saja pada ekosistem darat jumlah komponen airnya
lebih sedikit dibandingkan ekosistem perairan.
b)
Ekosistem darat dan
ekosistem perairan yang paling banyak komponen biotiknya adalah ekosistem darat,
karena jenis Makhluk hidupnya lebih kompleks.
DAFTAR
PUSTAKA
Sumardi,yosaphat,dkk(2009).KonsepDasar IPA Di SD. Modul 5.Jakarta:
Universitas Terbuka.
Ichan,M.dkk.(2001).
IlmukesehatandanGizi.Jakarta
:Universitas Terbuka.
Saktionon. 2006. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas XII.
Erlangga. Jakarta
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
PENCEMARAN LINGKUNGAN
v PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR BAWANG
MERAH (ALLIUM CEPA)
A.
TUJUAN
Ø
Pengaruh
deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah ( allium cepa)
B.
DASAR
TEORI
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran
juga bisa berarti berubahnya tatanan air atau udara oleh kegiatan manusia dan
proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi
pencemaran air, udara, tanah, logam berat, dan suara. Salah satu pencemaran air
adalah penggunaan deterjen. Sedangkan deterjen sendiri adalah pembersih
sintetis yang terbuat dari bahan- bahan turunan minyak bumi, yang terdiri dari
bahan kimia yang dapat memberikan dampak negatif.
C.
ALAT
DAN BAHAN
Ø Sendok deterjen
Ø Gelas
plastik
Ø Pengaduk
Ø Mistar
dengan skala mm
Ø Kertas
label
Ø Air
PDAM
Ø Bawang
merah
Ø Deterjen
serbuk
D.
CARA
KERJA
Ø Menyediakan
deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,1%, serta control
berupa air PDAM
Ø Cara
menyediakan larutan
a.
Larutkan 1 gram
deterjen bubuk dalam air PDAM hingga 1000ml, kemudian diberi label 100%
b.
Ambil 500ml
larutan deterjen 100%, lalu tambahkan air PDAM hingga 1000ml. beri label 50%
c.
Ambil 500ml
larutan deterjen 50%, lalu tambahkan air PDAM hingga 1000ml. beri label 25%
d.
Ambil 500ml
larutan deterjen 25%, lalu tambahkan air PDAM hingga 1000ml. beri label 12,5%
e.
Ambil 500ml
larutan deterjen 12,5%, lalu tambahkan air PDAM hingga 1000ml. beri label 6,25%
f.
Ambil 500ml
larutan deterjen 6,25%, lalu tambahkan air PDAM hingga 1000ml. beri label 3,10%
Ø Menyediakan
bawang merah kemudian kupas kulit epidermis serta bagian akar primordial
Ø mengisi
tabung reaksi dengan larutan deterjen hingga penuh
Ø meletakkan
bawang merah dengan calon akar primordial menyentuh larutan deterjen
Ø meletakkan
bawang merah yang lain pada tabung control ( tabung yang berisi air PDAM)
Ø mengamati
pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, dan menambah larutan hingga penuh jika
berkurang
Ø mengangkat
bawang merah setelah 72 jam dan hitung panjang akarnya. Tuliskan hasilnya pada
lembar kerja

Ø menghitung
hambatan pertumbuhan setiap konsentrasi larutan dengan menggunakan rumus
Ø membuat
grafik hambatan pertumbuhan
E.
DATA
HASIL
Tabel 2.9
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang
merah
No.
|
Konsentrasi
|
Rata-rata panjang akar
|
IG (%)
|
1
|
Kontrol
|
4
|
0
|
2
|
3,1
%
|
3
|
25
|
3
|
6,25
%
|
2
|
50
|
4
|
12,5
%
|
1
|
75
|
5
|
25
%
|
0
|
100
|
6
|
50
%
|
0
|
100
|
7
|
100
%
|
0
|
100
|
Grafik 2.1
Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah

F. PENGOLAHAN DATA / PEMBAHASAN
Ø Dalam kehidupan di
bumi selalu terjadi peningkatan kualitas manusia. Hal tersebut menjadikan kehidupan serba canggih dan
instan. Dari kecanggihan dan keinstanan tersebut menjadi kehidupan lebih maju,
akan tetapi dari situ ternyata membuat dampak negatif bagi kehidupan bahkan
terkadang merugikan bagi manusia itu sendiri.
Ø Pencemaran
lingkungan merupakan masuknya bahan atau energy dalam lingkungan yang
menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan, baik yang bersifat
fisik, kimiawi, maupun biologi, sehingga mengganggu kesehatan, eksistensi
manusia, dan aktivitas manusia serta organism lainnya.
G.
KESIMPULAN
Dari kegiatan
praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran perairan yang dapat diakibatkan
oleh produk industri yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu
deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat mengganggu kehidupan
organisme target maupun non target. Ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan
atau jika semakin parah akan berakibat matinya makhluk hidup tersebut.
H. JAWABAN
PERTANYAAN
1.
Konsentrasi
larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan akar bawang merah
adalah 50%
v PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN
A.
TUJUAN
Ø Mengamati
pengaruh detergen terhadap perkecambahan kacang hijau.
B. DASAR TEORI
Deterjen adalah campuran berbagai bahan,
yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan
minyak bumi. Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain
mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air.
C. ALAT DAN BAHAN
Ø Neraca
Analitik/sendok teh 1 buah
Ø Gelas
kimia 600 mL 10 buah
Ø Kertas
saring/tissue secukupnya
Ø kertas
timah secukupnya
Ø mistar
dengan skala mm 1 buah
Ø ketas
untuk label secukupnya
Ø Gelas
kimia 1000mL 1 buah
Ø Air
ledeng secukupnya
Ø Detergen
serbuk 1 gram
D.
CARA KERJA
Ø Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%,
12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas
kimia beri label.
Label
I = 100 %
Label
II = 50 %
Label
III = 25 %
Label
IV = 12,5 %
Label
V = 6, 25 %
Label
VI = 3,1 %
Ø Cara
menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1
Ø Sediakan
6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing
diberi lingkaran kertas saring/kertas tissue.
Ø
Masukkan kacang hijau
ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung.

Ø Ambil 10 butir lalu
rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam larutan III,
10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI
dan 10 butir dalam larutan control
Ø Aturlah
kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
Ø Isilah
gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
Ø Tutup
kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.

Ø Lakukan
pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar. Kacang
hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
Ø Buatlah
grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48
jam.
E.
DATA HASIL
Tabel 2.10
Hasil Pengamatan pengaruh detergen terhadap
pertumbuhan
No.
|
Konsentrasi larutan
deterjen
|
||||||||||||
Hari ke-1 (24)
|
|||||||||||||
100%
|
50%
|
25%
|
12,5%
|
6,25%
|
3,1%
|
Kontrol
|
|||||||
1
|
1
|
1
|
2
|
2
|
2
|
3
|
5
|
||||||
2
|
1
|
2
|
2
|
2
|
3
|
4
|
6
|
||||||
3
|
1
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
6
|
||||||
4
|
1
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
5
|
||||||
5
|
1
|
1
|
2
|
0
|
4
|
3
|
7
|
||||||
6
|
0
|
2
|
3
|
2
|
3
|
4
|
7
|
||||||
7
|
1
|
0
|
0
|
2
|
3
|
4
|
6
|
||||||
8
|
1
|
1
|
2
|
2
|
2
|
3
|
7
|
||||||
9
|
0
|
2
|
0
|
2
|
3
|
3
|
6
|
||||||
10
|
1
|
0
|
0
|
3
|
3
|
4
|
7
|
||||||
Jumlah
|
8
|
13
|
16
|
20
|
29
|
35
|
62
|
||||||
Rata-rata
|
1
|
1
|
2
|
2
|
3
|
4
|
6
|
||||||
No.
|
Konsentrasi larutan
deterjen
|
||||||||||||
Hari ke-2 (24 jam)
|
|||||||||||||
100%
|
50%
|
25%
|
12,5%
|
6,25%
|
3,1%
|
Kontrol
|
|||||||
1
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
5
|
7
|
||||||
2
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
5
|
6
|
||||||
3
|
2
|
3
|
5
|
4
|
4
|
4
|
6
|
||||||
4
|
1
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
7
|
||||||
5
|
2
|
2
|
4
|
0
|
4
|
6
|
7
|
||||||
6
|
0
|
3
|
6
|
3
|
3
|
3
|
6
|
||||||
7
|
3
|
0
|
0
|
3
|
3
|
4
|
7
|
||||||
8
|
2
|
2
|
4
|
3
|
3
|
6
|
8
|
||||||
9
|
0
|
3
|
0
|
4
|
4
|
3
|
7
|
||||||
10
|
3
|
0
|
0
|
4
|
4
|
6
|
8
|
||||||
Jumlah
|
18
|
21
|
29
|
30
|
35
|
45
|
69
|
||||||
Rata-rata
|
2
|
2
|
3
|
3
|
4
|
5
|
7
|
||||||
Grafik 2.2
Grafik rata- rata pertumbuhan kecambah
perkonsentrasi pada 24 jam

F.
PENGOLAHAN DATA/ PEMBAHASAN
Ø Berdasarkan data
yang telah diperoleh diatas dapat dilihat bahwa detergen merupakan bahan yang digunakan untuk membersihkan
pakaian (mencuci) yang mana
memiliki pengaruh terhadap makhluk hidup yang ada lingkungan
sekitar. Dari pencemaran
lingkungan tersebut akan menimbulkan
banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan. Adapun pengaruh yang ditimbulkan
oleh detergen sangat tergantung pada tingkat konsentrasinya. Ada 4 tahap
pencemaran.
1.
Pencemaran
yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
2.
Pencemaran
yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
3.
Pencemaran
yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.
G.
KESIMPULAN
Ø Berdasarkan percobaan
yang telah dilaksanakan dapat
disimpulkan bahwa tumbuhan kecambah
pada kadar konsentrasi tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan
walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun
tidak mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.
I. JAWABAN PERTANYAAN
1.
Fungsi larutan 0
(kontrol) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen dan sebagai
bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2.
Jika pada
larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut
bukan bibit unggul (mandul)
Pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala
harus ditutup dengan kertas timah adalah untuk mengurangi intensitas cahaya.
Karena intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau .
kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil,
jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari
kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.
Thank u bu Teti...
BalasHapusSangat membantu
Bagus,sangat membantu
BalasHapusmaaf..mau tanya.. kenapa jawaban pertanyaannya 50% knpa tidak 25% dsna kan tertulis minimum..mksh sblmnya
BalasHapusmaaf mau tanya.. kenapa hasil praktek pengaruh deterjen pada bawang merah.. hambatannya ada d 50% bukan d 25% kalau mlihat dr tabel nya dsana minimumnya 25%
HapusBukanya 12,5
BalasHapus